Tuesday 2 September 2014

My Way Of Ninja



Mendengar kata " Ninja " apa yang terbayang dalam pikiranmu?
Seseorang menggunakkan pakaian serba hitam dengan wajah tertutupi hingga hanya terlihat kedua bola mata dan membawa pedang panjang?
Kebanyakan orang pasti akan berpikir hal yang sama.

Lalu, apa yang terbayang dalam pikirku ketika mendengar kata " Ninja " ?
Yang kupikirkan hanya satu.

Naruto.


Ya, bagi kalian yang tidak mengetahui, Naruto adalah salah satu komik manga Jepang karya Masashi Kishimoto yang menceritakan kehidupan ninja.



Komik berjudul Naruto yang sudah selama hampir 6 tahun menjadi kesukaanku.
Percayalah, Naruto bukanlah komik biasa yang menceritakan ninja - ninjaan saja. Naruto benar - benar jadi pengisi, penghibur, pendukung dan penyemangatku.
Jalan cerita yang menarik dan selalu memiliki makna di tiap bagian ceritanya, tak pernah membuatku bosan.
Memang terdengar hal konyol untuk apa aku memaknai sebuah komik yang hanya untuk hiburan saja?
Tapi menurutku, Naruto berbeda. Komik satu ini memang awalnya hanya sebagai hiburan belaka untukku. Namun, lama - kelamaan aku beranjak dewasa, aku mulai mengerti nilai - nilai yang kudapat dari setiap cerita.

Awalnya aku membaca komik ini hanya ikut - ikutan kakakku saja yang waktu itu sudah besar dan aku masih kelas 4 SD.

Desa Konoha.....
Naruto adalah seorang bocah laki - laki yang sangat suka membuat onar dan nakal dalam tiap perlakuannya, membuat orang - orang sekitarnya kerepotan dengan tingkahnya. Selain berbuat onar, dia juga bocah bodoh yang bahkan sulit melakukan jurus dasar yang harusnya sudah bisa dilakukan oleh bocah seumurnya. Ia juga sendiri. Bukan penyendiri, melainkan tidak memiliki teman sama sekali. Ia dijauhi oleh teman - teman seumurnya bahkan hingga orang dewasa, karena dalam tubuh Naruto tersegel siluman rubah berekor sembilan. Konon, siluman rubah berekor sembilan pernah menghancurkan Desa Konoha tersebut dan mengakibatkan perang ninja besar, sehingga banyak sekali penduduk Konoha yang membenci siluman rubah tersebut. Sebenarnya, perlakuan onar Naruto ia lakukan karena sengaja, sengaja agar bisa mendapat perhatian banyak orang. Ia hidup sendiri, sejak lahir ia tidak mengetahui siapa kedua orangtuanya. Banyak orang orang yang meremehkannya. Namun, dengan tekad kuat miliknya, ia dengan segala usaha untuk bisa menjadi Hokage, pemimpin tertinggi di Desa Konoha.

Aku tak mungkin kan menceritakan seluruhnya disini?
Tapi sekali lagi, yang membuatku bisa terus setia dalam membaca Naruto adalah dengan umur yang sama. Disaat volume 1 keluar, umur Naruto saat itu 12 tahun, sama persis sepertiku. Bahkan hingga sekarang aku berumur 16 tahun, Naruto dan kawan - kawannya pun juga sudah beranjak menjadi 16 tahun.
Sehingga aku merasa seperti mereka adalah kenyataan, bukan mengada - ada.
Hingga sekarangpun selama 6 tahun, perjalanan hidup Naruto dari kecil hingga mencapai cita - citanya menjadi Hokage masih belum selesai.
Banyak sekali rintangan yang ia hadapi. Dari kebodohannya hingga kekuatannya yang semakin lama semakin meningkat dan semakin kuat, dapat membuktikan pada warga Konoha bahwa ia kuat dan membuat warga Konoha percaya pada Naruto.

Karakter - Karakter Favoritku ada banyak sekali, akan kusebutkan 4 yang paling aku suka!

Naruto

Nama panjangnya adalah Uzumaki Naruto yang pastinya berasal dari clan Uzumaki. Ia adalah sang karakter utama yang awalnya bodoh namun tetap berusaha untuk membuktikan bahwa ia bisa mencapai cita - citanya meskipun banyak orang yang meragukannya. Hingga akhirnya, ia tumbuh sebagai laki - laki yang kuat dan tetap dengan sikap murah hati, pantang menyerah, baik, namun sangat berisik dan cerewet, serta kebodohannya masih belum berkurang sedikit pun.


Sabaku no Gaara

Biasa dipanggil Gaara. Gaara berasal dari desa diluar Konoha, yaitu Desa Suna. Desa Suna adalah desa yang berada di gurun pasir. Oleh karena itu Gaara dinamakan Sabaku no Gaara karena berarti Gaara dari padang pasir. Dalam awal cerita, Gaara digambarkan sebagai bocah laki - laki kejam dan sadis. Ia mampu membunuh manusia hanya dalam beberapa detik dengan menggunakan pasir miliknya. Ia memiliki pasir pelindung yang senantiasa bergerak otomatis melindungi Gaara. Sehingga tanpa usaha apapun, ketika ada yang menyerangkan akan selalu dibatasi oleh dinding pasir tersebut. Sama halnya seperti Naruto, Gaara juga memiliki siluman cerpelai ekor satu yang lebih ganas daripada siluman rubah milik Naruto. Gaara terlahir sebagai produk gagal karena ayahnya mencoba membunuhnya sebanyak 6 kali. Sedangkan ibunya meninggal saat melahirkannya. Namun, ketika Gaara bertarung dengan Naruto, Naruto mencoba membuka hati dingin milik Gaara sehingga Gaara akhirnya sadar bahwa ia tidak seharusnya balas dendam dengan membunuh banyak orang. Hingga akhirnya Gaara yang jenius mendahului Naruto, ia menjadi Kazekage Suna, pemimpin tertinggi di Suna. Lalu, saat perang ninja muncul kembali dan Gaara bertarung dengan mayat ayahnya yang dihidupkan dengan jurus Edo Tensei, barulah semua terkuak. Ternyata, Gaara disayangi oleh ibunya, ia kira ibunya membenci dia. Dengan bukti bahwa pasir yang sejak dulu melindungi Gaara adalah reinkarnasi dari ibunya, Karura yang sangat mencintai Gaara.
Gaara memiliki sikap tenang, jenius, dan sulit menunjukan emosi atau perasaannya, memiliki tatoo " Ai " yang berarti cinta di dahi kanannya.



Yamanaka Ino

Biasa dipanggil Ino, adalah karakter perempuan paling cantik yang aku suka. Ia juga sangat pintar dan baik. Ia memiliki garis darah keturunan dengan jurus spesial yaitu dapat membaca pikiran atau mind reading. Ia juga sangat memiliki wawasan luas tentang bunga dan memiliki toko bunga.

Uchiha Itachi




Itachi Uchiha menurutku adalah karakter terbaik, terkuat, dan paling gentleman!

Bonus :
Uchiha Sasuke






Wednesday 20 August 2014

Trio Soulmate



Trio Soulmate?

Kalau cerita tentang yang satu ini sebenernya panjang banget dan harus mulai dari awal masuk SMA. Jadi, gue bakal cerita singkatnya aja.



Dimulai dari pertama kali gue masuk Kolese Gonzaga dan melewati 3 hari MOPD atau biasanya disebut MOS. Hari - hari setelahnya menjadi hari berarti bagi gue buat divisi 2. Awal semester, kita masih dalam tahap awal belum terlalu deket satu sama lain, masih ngumpul sama yang itu - itu aja sampai beberapa bulan setelahnya kita udah mulai akrab dalam divisi 2.

Entah kapan dan bagaimana, namun temen sekelas gue namanya Adrian Situmorang, mulai nge-flirt gue gitu di kelas. Gue tau itu tujuannya cuma buat becanda - becandaan aja.
Kayak misalnya :
" Bell, kamu udah makan belum? "
" Eh lu jangan deketin isbell ya, dia pacar gua sekarang. "
" Sekarang dia namanya Isabella Foraldy Situmorang. "

Jadi yaa, karena gua tau itu cuma becanda, jadi gue tetep tanggepin aja dan bales - balesin tiap kali dia nge-flirt.
Abis itu, ada dua cowo lagi namanya Dillon Abraham dan Leonardus Fiorello, mereka ikutan juga nge-flirt dan nge-tag cewe mereka masing - masing.
Sehingga secara ga sengaja, kesannya kita berenam kayak couple.
Isbell - Adrian
Dillon - Emma
Fio - Adela

Di kelas kerjaannya saling nge-flirt dan bertingkah laku kayaknya pacaran. Tapi ga sampe pacaran banget. Cuma sekedar omongan untuk memecahkan keheningan di kelas. Tapi lama - lama, hal kayak gini bikin kita berenam makin deket. Kita berenam jadi sering cerita - cerita bareng. Ngelewatin waktu bareng - bareng. Jadi saling ngerti karakter masing - masing sehingga kita berenam jadi punya chemistry satu sama lain gitu.

Gak semuanya kita lakuin bareng - bareng. Kita masih tau batas karena di Gonz diajarin buat berteman sama banyak teman dan gak cuma orang - orang itu aja. Tapi pasti dong dari antara semua temen yang ada, kita gak bisa sepenuhnya percaya, nyaman, nyambung, ngerti, enjoy.

Banyak banget kejadian yang kita berenam share bareng - bareng dan saling ngebantu ngasih masukan ini itu, saling ngebantu untuk mencapai suatu tujuan yang pastinya positive. Memang gak semua tujuan itu tercapai, sering banget kita berenam ngalamin masalah. Diantara kita berenam juga masing - masing punya pengalaman baik dan buruk. Bahkan diantara kita berenam pernah saling kesel yang berujung berantem. Tapi karena kami berenam saling sayang, jadi kita tetep berenam. Masalah saat itu kita selesaikan saat itu juga, kalau perlu adu mulut ya adu mulut, kalau perlu berantem ya berantem. Yang penting gak berlanjut dari saat masalah itu terjadi.

Gue sayang banget sama mereka berenam, mereka bisa bantu gue survive dari keadaan ini itu walaupun gue tau harusnya gue gak sepenuhnya mengandalkan kekuatan dan kehadiran mereka. Tapi apa salahnya sih untuk tetap percaya bahwa mereka pasti akan ada buat gue.



Dear best friends,
You are one of the best things that is ever happened to me.
I love you, 
And I don't want to lose you.
Because my life has been better since the day I found you.

At Nanny's Pavillion, Gandaria City

(Dari kiri ke kanan)
Isbell - Adrian - Dillon - Emma - Adela - Fio

Hutan Mangrove!

Acara foto wajib :) 

Gaya style kita semua beda banget 

YEEEEAAAAY











You won't find the right one, if you won't let go of the wrong one.



" Trying to forget him but he is all you think about. "

" Gue pernah di posisi lu bell, liat dia dulu jalan sama cowok lain emang sakit, tapi ya udah dia bukan siapa - siapa kita, dan gua emang gapunya hak. Nah dari situ gua pikir buat apa sia - siain waktu, energi, pikiran buat orang yang gamau lakuin hal yang sama kayak yang kita lakuin buat dia. "  - Adrian.

" That's right, gue juga pernah kok. Inceran gue direbut orang lain, hanya bisa pasrah dan kalo nyesel cuman wasting time. " - Fio.

" Kadang - kadang bell hal - hal kayak gini tuh terjadi soalnya didepannya mungkin bakal ada sesuatu yang lebih baik lagi buat lo, jadi lo harus terus melangkah. " - Adela.

" Gua juga pernah di posisi lu, orangnya sampe jadian lagi. Pas anniv setahun, gua yang beliin kadonya. Kurang sakit apa coba tuh. " - Emma.


Forget about him.
You are loosing sleep over a guy who's probably sleeping just fine with another girl on his mind.
You are staring at your phone waiting for a text from a guy who's probably having deep conversations with another girl.
You are posting subliminal statuses about a guy who's probably too busy paying attention to another girl's page to read them.
You are crying over a guy who's probably making another girl smile right now.
If you are not the girl he gives his all to, then he is not the guy you should be stressing over.





Saturday 9 August 2014

The Way We Were


Ini tentang seseorang yang istimewa di hati. Yang tak bisa dilupakan, juga tak bisa kumiliki.



Aku tahu kamu ragu.
Namun, pertemuan pertama kita... selalu berkesan buatku.

Kuingat pertama kali kita mulai dekat. Sejak awal masuk SMA, kita mulai selalu berbicara dan mengobrol bersama, mulai dari hal yang penting hingga tidak penting, mengenai hal - hal masuk akal hingga hal bodoh dan konyol sekalipun. Berbagi cerita, berbagi pengalaman, selalu saling menemani yang pada akhirnya saling mulai mengerti.

Perasaan menggebu - gebu saat bertemu denganmu, hingga detak jantung berdetak lebih cepat walaupun hanya melihatmu dari jauh saja.

Hingga akhirnya, kurasa kita merasakan hal yang sama.

27 September, 2014 
Saat itu kamu menghampiriiku, pulang sekolah seperti biasanya. Mengobrol seperti biasanya sambil memutari sekolah, namun tiba - tiba kamu berhenti. Kamu berhenti, menunjukkan raut wajah berbeda, tidak seperti biasanya. Raut wajah yang tak dapat kuartikan.

Lalu, kamu keluarkan dua kalimat,.........
" Kita udah lama bareng, gue sayang sama lu. Mau gak jadi pacar gue? "

Saat kudengar kalimat itu, otakku dan duniaku terasa berhenti beberapa detik. Otakku tak dapat mencerna apa yang baru saja kudengar. Namun, setelahnya akupun menjawab dengan sungguh - sungguh.

" Mau. "


Mungkin terkesan biasa saja. Tidak ada coklat, bunga, atau kalimat romantis lainnya. Sesimpel itu. Aku tetap menyukainya. Simpel. Tapi memang kurasakan kesungguhan dibalik kalimat tersebut.

Aku tipe perempuan yang serius jika sudah masuk dalam dunia in relationship dan tidak sembarangan. Kuberikan apa yang kupunya padanya yang kusayang dan akan kuusahakan yang terbaik untuknya.

Sejak hari itupun kami selalu meluangkan waktu bersama seperti biasanya, melewati hari - hari lebih bersemangat. Ya, tidak beda jauh dengan percintaan macam anak remaja.
Berbulan - bulan telah kami lewati bersama, hingga titik dimana kami berdua tidak bisa saling mengerti, tidak bisa saling mengalah dan keegoisanpun muncul. Beberapa hari di bulan keenam kami bersama, kami tidak berbicara satu sama lain.


Dia sibuk dengan urusannya sendiri yang sangat sepele. Aku yang tidak mau mengalah dan bersabar menunggunya. Kurasa kita berdua sama - sama salah disini.

Dia yang meninggalkan tanpa kabar dan aku yang lagi - lagi tidak sabar tuk menunggu.

Kukira hal ini akan selesai nantinya walaupun membutuhkan waktu pastinya.

Tapi ternyata, penyelesaian yang dia ambil berbeda dengan apa yang kupikirkan. Bahkan jauh lebih buruk.

Ia mengeluarkan kalimat persetan yang tidak pernah kuharapkan akan keluar dari mulutnya.

Sejak itu kami tak bersama lagi, tidak menghabiskan waktu bersama, kami saling menjauh.

Sebenarnya aku. Aku yang mencoba menjauh. Terlalu sakit ketika aku masih sayang, namun tak bisa memilikinya lagi.

Maka kuputuskan untuk menjauh, mengurangi rasa sakit. Kuharap awalnya rasa itu akan sirna. Namun setelah hampir 6 bulan kami berpisah, kusadari bahwa rasa ini tetap ada.

Rasa sayangku padanya masih tetap di hati, tak kunjung pergi.

Kali ini, kurasakan nyeri pada hatiku jika kumelihatnya dari jauh. Kali ini ada perih saat ia menghampiriku.

Oleh karena itu, tiap kali ku melihatnya, saat ia akan menghampiriku, kulakukan apapun untuk menjauh darinya.

Karena aku masih sayang.

Cinta seperti sesuatu yang mengendap - endap di belakangmu. Suatu saat, tiba - tiba kau baru sadar, cinta menyergapmu tanpa peringatan.